Oleh: Muhammad Utsman Fitriadi
1. Tembok Ratapan
Ibu Kota Israel yang luasnya sekitar
700 kilometer ini adalah kota yang berdiri di sekitar pegunungan yang
indah. Penuh dengan situs-situs suci bagi umat berbagai agama,
sehingga menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai penjuru
dunia. Tembok Barat alias Tembok Ratapan, misalnya. Dinding bait suci di
Jerusalem yang dibangun oleh Raja Salomon atau Sulaiman dan Bait
Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada 70
Masehi. Bangsa Yahudi percaya tembok ini tidak ikut hancur karena di
tempat ini berdiam Shekhinah. Dengan demikian, berdoa di tembok ini
sama artinya berdoa kepada Tuhan. Biasanya, peziarah dari berbagai
penjuru dunia juga menyelipkan kertas doa di sela-sela batu tembok
ratapan.
Tembok ini dulunya dikenal hanya
sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut “Tembok Ratapan” karena di
situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan
penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga
meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan
pada celah-celah dinding itu.
Panjang tembok ini sebenarnya sekitar 485 meter. Namun kini yang tersisa hanya 60 meter.
Tembok tersebut berbatasan langsung
dengan Masjid Al-Aqsa dan Masjid Omar. Bagi kaum muslim, dinding ini
merupakan dasar dari Masjid Suci Al-Aqsa. Tembok ini dibagi dua dengan
sebuah pagar pemisah atau mechitza untuk memisahkan laki-laki dan
perempuan karena Yahudi ortodoks saat berdoa tidak boleh bersama-sama
dengan perempuan.
Pada 1948 hingga 1967, Yahudi
tidak diperkenankan untuk mendatangi tembok ini lantaran berada di bawah
pengawasan pemerintahan Yordania.
2. Apakah Hubungan Tembok Ratapan dengan Wall Facebook?
Kenapa di Facebook mempunyai Wall
(Dinding/Tembok)? Karena pemiliknya -Mark Zuckerberg- adalah orang
Yahudi – walau kabar terakhir dia mengproklamirkan diri sebagai
atheis-, (mungkin) terinspirasi dari salah satu tempat suci Yahudi di
Yerusalem yang bernama Tembok Ratapan. Dimana kaum Yahudi melakukan
ritual ibadah dengan berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan
penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga
meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan
pada celah-celah dinding itu. Itulah (mungkin) inspirasi Facebook Wall,
untuk curhat, dan sebagainya.
3. Tembok Ratapan = Wall Facebook?
Tembok ratapan itu kini masih berdiri,
dan masih banyak orang datang ke sana untuk berdoa dan meratap,
sekaligus menuliskan harapan-harapannya lalu menyelipkannya ke
dinding- dinding tembok itu. Nah, kini ada sebuah tembok baru yang
dibuat di luar tembok ratapan itu. Jika yang datang ke tembok ratapan
sebagian besar adalah orang-orang yahudi, maka di tembok baru itu, yang
datang meratap bukan saja orang-orang yahudi, tetapi juga
orang-orang Muslim dan orang-orang umum. Mereka dengan leluasa meratap,
mengeluarkan keluh kesahnya, menuliskan harapan-harapannya,
dan menghaturkan doa-doanya. Bahkan, jika Tembok Ratapan di Palestina
hanya sedikit pengunjungnya, itu pun tidak setiap hari, maka tembok yang
baru ini selalu dipenuhi oleh pengunjung dari segala penjuru dunia
tiap harinya. Bahkan ada yang setiap hari tidak pernah meninggalkan
tembok baru ini saking khusyuknya ibadah mereka di tempat itu.
Meski begitu, ia tidak pernah sesak, para pengunjungnya bisa dengan leluasa mengunjungi tembok-tembok itu. Bahkan,
mereka diberikan kemudahan
dengan dibebaskannya mereka membuat privatisasi pada sebagian tembok
tertentu. Mereka bisa menuliskan harapannya, menyelipkan keluh kesah dan
doa-doa panjangnya di dinding- dinding tembok itu, bahkan kini mereka
juga dapat menyelipkan foto-foto diri mereka. Mereka juga dapat
berinteraksi dengan pengunjung lain yang juga menjadi peratap di tembok
itu. Kadang, mereka saling bertukar komentar atas keluhan, harapan, doa,
atau sekadar celoteh kecil yang disisipkan di dinding mereka.
Begitu mudah, begitu akrab, dan begitu alami…
Ya.. tahukah kalian? Kini, tembok ratapan
itu bernama Facebook!!! Di Facebook, kita mengenal istilah
wall/dinding. Di sana kita biasa mencurahkan isi kepala kita, harapan,
doa dan sebagainya. Secara konseptual, ini sama dengan konsep tembok
ratapannya orang yahudi. Bedanya, tembok ratapan kita itu adalah tembok
maya, sementara tembok ratapan orang yahudi itu bersifat nyata.
Ya, di sini kita bisa melihat bagaimana
orang yahudi itu mengamalkan ajaran agamanya, bahkan sampai di dunia
maya. Bukankah pemilik dan penggagas facebook ini adalah orang yahudi?
4. Siapa Mark Zuckerberg?
Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg,
seorang Yahudi yang lahir di New York pada 14 Mei 1984. Tahun 1984
adalah tahun dimana George Orwell menulis dalam bukunya,
sebagai deklarasi tahun peperangan untuk menguasai dunia. Nama lain dari
New York adalah Little Israel (Israel Kecil), karena kota ini
menjadi tempat tumbuh subur dan berkembang
para Yahudi di AS.
Zuckerberg mengoperasikan Facebook di seluruh dunia di sebuah kamar kecil di Harvard, sebuah institusi pendidikan
yang dipegang oleh Yahudi. Dan
nama Facebook berakar kata dengan Faceit, sebuah kata yang terkenal
sebagai jargon Yahudi dalam menguasai dunia. Jadi, Facebook
bukanlah sebuah kebetulan.
Saat ini, jutaan orang hinggap di
Facebook. Anda akan dianggap mahluk aneh ketika hidup di kota namun
tidak mempunyai account Facebook. Facebook yang memungkinkan pertama
kali orang mengakses jaringan maya selama 24 jam karena kemudahan GPRS
di telefon genggam. Hingga, dengan mudah, semua orang bisa diketahui
keberadaannya.
Dengan mempunyai account Facebook, itu artinya, Anda membiarkan isi hati Anda bicara di depan publik.
5. Sekedar Renungan dan Nasehat
Terus terang hati ini merasa tidak enak
melihat banyak status tidak jelas dan kurang bermanfaat muncul dari
account teman-teman. Tidak mengapa jika yang ditulis atau disampaikan
berupa ilmu, nasehat atau info-info yang bermanfaat. Namun kalau sekedar
isi hati, luapan perasaan, kekecewaan, kegaguman atau entah apapun
namanya yang kiranya tidak
bermanfaat maka kiranya tidak perlu
ditulis/ disampaikan lewat fb atau yang lainnya. Selain hal itu sia-sia,
hal tersebut juga tidak baik untuk menjaga ‘privasi’ dan
muru’ah/kehormatan diri. Hendaknya kita senantiasa menjaga waktu kita,
jangan hanya dihabiskan untuk sekedar update status atau membalas/berkomentar pada status- status yang tidak jelas.
Betapa indah apa yang disampaikan Rasulullah,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : “Telah
bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Sebagian dari
kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak
berguna baginya.” [Hadis hasan riwayat Tirmidzi (no. 2318) dan lainnya]
6. Waktu yang Sia-Sia Di Depan Facebook
Saudaraku, inilah yang kami ingatkan
untuk para pengguna facebook. Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah
berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun
mereka begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh,
ini yang kami sayangkan bagi saudara-saudaraku yang
begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu, sadarlah!!
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.
Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan:
“Aku pernah bersama dengan seorang
sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal.
Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu
tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”
Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas:
“Kemudian orang sufi tersebut
menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal
yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia
(batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
“Waktu manusia adalah umurnya
yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk
mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari
kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih
cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya
untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya
yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun
hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”
Ingatlah … Kematian Lebih Layak Bagi Orang yang Menyia-nyiakan Waktu.
Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu:
“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu),
berangan-angan yang batil, hanya
dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka
sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)
7. Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah
Inilah pemanfaatan yang paling baik
yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang
senang dikirimi pesan nasehat agama yang dibaca di inbox, note
atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan
kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut. Jadilah orang yang
bermanfaat bagi orang lain
apalagi dalam masalah agama yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Jika
Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka
itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling
berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah saudaraku, bagaimana jika
tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 10
bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang
kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini,
sungguh sangat bermanfaat.
Setiap saat para facebooker meng
update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau
sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal
keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Dan fenomena demikian menjadi
Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan
dibungkus dengan ‘persahabatan
fatamorgana’ ditampilkan dengan
mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata
krama tentang malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga .
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan dengan sindiran keras kepada kita, “Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).
Beberapa orang sering dgn mudahnya
meng-up date status mereka dgn kata-kata yg tidak jelas, entah apa
tujuannya selain untuk numpang beken, cari perhatian dan pengin ada
komen- komen dari lainnya.
> Dingin . . .
> B.E.T.E. . . .
> Capek
> Puanass buaget neh !
> Arghhh .. . !!!!
> Gile tuh org !
> Aku masih menanti . . .
> Galau..!!
> etc….
8. Adab-Adab Berfacebook
Berikut ini dilampirkan adab-adab
mengenai perilaku ataupun sikap yang harus dilakukan dalam menggunakan
jaringan Facebook, yang merupakan media terbesar yang sedang populer di
lingkup kehidupan kita.
1. Sopan.
Baik di dunia nyata maupun dunia maya,
bila anda ingin berkenalan tentunya harus sopan dan jujur. Ketika
berteman dengan teman-teman atau sahabat lainnya, janganlah
melupakan peran teman anda sebagai penghubung anda
yang bisa menjelaskan bahwa anda mengetahui profil mereka melalui teman anda. Rosulullah bersabda,
“Kamu semua tidak mungkin dapat
bergaul dengan orang lain dengan menggunakan hartamu saja, tetapi
hendaklah seseorang dari kamu semua itu bergaul dengan mereka, dengan
muka yang berseri-seri dan berakhlak yang baik”
(HR Thabrani, Baihaqi dan lain-lain).
Rosulullah juga bersabda, “Sayapun suka juga bersendagurau, tetapi saya tidak akan mengucapkan melainkan yang hak.” (HR Thabrani dan Khatib).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa
Rosulullah mengajarkan dalam pertemanan berlaku sopan dan jujur dalam
arti sopan dengan bermuka berseri-seri dan berakhlak yang baik, serta
bila bersendagurau berlakulah mengucapkan yang hak atau jujur.
2. Janganlah berkomentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan anda.
Bila anda sedang patah hati atau putus
cinta atau kesal setengah mati karena sesuatu hal atau kekasih pergi
dengan perempuan lain, sebaiknya simpan saja di ruangan pribadi
anda. Janganlah mengubarnya di jejaring ini (diungkapkan dalam status).
Jika ingin mendapatkan simpati atau menumpahkan unek-unek kekesalan
anda, teleponlah teman atau sahabat. Janganlah bertanya pada orang-orang
di dunia maya yang diakses oleh orang banyak.
Biasanya seseorang yang kesal atau gagal dalam sesuatu hubungan mengucapkan kata-kata yang kotor, kata-kata yang rendah dan bila diucapkan secara langsung dengan suara yang keras dan memaki-maki. Untuk itu, Rosulullah bersabda,
Biasanya seseorang yang kesal atau gagal dalam sesuatu hubungan mengucapkan kata-kata yang kotor, kata-kata yang rendah dan bila diucapkan secara langsung dengan suara yang keras dan memaki-maki. Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Jauhilah kamu semua akan kata kotor,
karena Allah tidak suka kepada kata kotor atau yang menyebabkan
timbulnya kata kotor dari orang lain.” (HR Nasai, Hakim dan Ibnu Hibban).
“Seorang mukmin bukanlah tukang pemberi celaan, tukang melaknati orang, tukang berkata kotor atau berkata rendah” (HR Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah itu tidak suka
kepada orang yang kotor katanya, yang menyebabkan timbulnya kata-kata
kotor dari orang lain, juga yang suka bersuara keras (berteriak-teriak)
di pasar-pasar.” (HR Ibnu Abiddunya dan Thabrani).
3. Jangan curhat dan buka rahasia.
Curhat memang menyenangkan,
namun sebaiknya lihat-lihat tempat bila ingin curhat. Cobalah gunakan
cara yang konvensional dibanding melakukannya di jejaring
pertemanan ini. Khan bisa menggunakan email, telepon atau mengajak
teman/sahabat minum kopi bareng-bareng. Jangan menulis hal-hal yang
sangat pribadi ini ke status, karena akan merugikan sendiri.
Kalau pribadi orang lain bagaimana? Membuka rahasia pribadi saja tidak
diperkenankan, apalagi rahasia orang lain. Rosulullah bersabda,
“Apabila seseorang mengadakan
suatu percakapan, kemudian ia pergi, maka apa yang dikatakannya itu
adalah amanah (yang wajib disimpan baik-baik)” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
“Percakapan itu adalah amanah antara kamu semua” (HR Ibnu Abiddunya).
Jadi menyiar-nyiarkan rahasia itu adalah
haram, jika akan menimbulkan suatu bahaya, namun suatu cela besar jika
tidak sampai menimbulkan bahaya apa-apa.
4. Jangan menghina, mencaci dan menyebarkan fitnah
Seperti di dunia nyata, di dunia maya
pun dituntut untuk menjaga tutur kata yang baik. Bila anda mencaci maki
dengan kata yang kasar, bisa-bisa anda dinilai sebagai orang yang enggak
asyik, dan tentunya akan menjatuhkan reputasi anda di mata
teman-teman. Ada seorang teman marah-marah, karena seorang temannya
menagih hutang di status atau komentar, dia merasa tersinggung
karena seluruh teman tahu akan hal itu. Perbuatan menghina dan mengejek
diharamkan dan dilarang keras oleh ajaran agama Islam.
sebagaimana Allah berfirman,
sebagaimana Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah sesuatu kaum menghina kepada kaum yang lain, karena barangkali
yang dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang menghinakan. Jangan pula
golongan wanita menghina kepada golongan wanita yang lain, karena
barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang menghinakan” (Al-Hujurat ayat 11).
“Janganlah kau ikuti orang yang suka mencela serta berjalan (kesana kemari) menyebarkan fitnah” (Al-Qalam ayat 11).
Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Janganlah kamu semua memaki-maki
mereka itu (yakni orang-orang musyrikin yang terbunuh dalam peperangan
Badar), karena tidak ada sesuatu apapun yang membekasi orang-orang yang
mati itu dengan apa-apa yang kamu semua ucapkan, bahkan hanya
menyakiti orang-orang yang masih hidup saja (seperti keluarga mereka dan
lain-lain). Ingatlah bahwa kata-kata yang rendah itu adalah
suatu kehinaan (bagi yang mengucapkan)” (HR Ibnu Abiddunya dan Nasai).
“Yang amat dicintai dari kamu semua
di sisi Allah adalah yang terbaik akhlaknya, yang dermawan lagi gemar
menjamu orang, yang dapat menyesuaikan diri lagi dapat
diikuti penyesuaian dirinya itu, sedangkan yang amat dibenci dari kamu
semua itu di sisi Allah adalah orang-orang yang suka berjalan
dengan berbuat adu domba, yang memecah belah antara saudara-saudara,
lagi pula yang mencari-cari alasan untuk melepaskan diri
dari kesalahan-kesalahan” (HR Ahmad)
5. Kenali perbedaan antara wall (status) dengan message.
Suatu pernyataan yang menyangkut
hubungan pribadi anda sebaiknya tidak perlu terlalu diekspos. Ingat kan
ini juga dibaca oleh orang banyak, dan kalimat-kalimat nya mungkin
lebih cocok jika disampaikan melalui message di
inbox. Allah berfirman,
“Jika ada seorang fasik datang kepadamu dengan membawa suatu berita, maka periksalah dahulu dengan seksama”
(Al-Hujurat ayat 6).
6. Jangan terlalu sering mengeluh.
Ketika anda punya masalah dengan
atasan, rekan kerja atau klien anda, hindari mengeluhkan hal tersebut di
facebook. Ingat status anda dapat dibaca oleh banyak orang, termasuk
atasan dan relasi anda. Coba ingat lagi, mereka sudah menjadi teman anda
kan? Jadi jagalah jempol anda agar tidak mengetik sembarangan. Mereka
akan berfikir bahwa anda tidak professional. Daripada berkeluh
kesah, sebaiknya tuliskan hal-hal yang positif yang
membuat orang lain bersemangat dan bermotivasi.
Berkeluh kesahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya,
Berkeluh kesahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya,
“Katakanlah : Hai hamba-hamba-Ku
yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (Az-Zumar ayat 53).
“Bermohonlah kepada Tuhanmu dengan
rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Tuhan itu tidak menyukai
orang-orang yang melanggar batas”. (Al-A’raf ayat 55).
7. Jangan sekali-kali membuat profil palsu.
Biasanya hal ini terkati dengan urusan
asmara anda yang gagal dan membuat anda dendam. Mungkin terlintas di
benak anda untuk membuat akun palsu, nama palsu agar mantan pacar
atau suami yang telah menyakiti anda tidak
mengenalnya.
Kemudian, anda posting atau membuat status-status hal-hal yang buruk tentangnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Rosulullah bersabda:
Kemudian, anda posting atau membuat status-status hal-hal yang buruk tentangnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Rosulullah bersabda:
“Ada tiga perkara, barangsiapa
memiliki semua itu dalam dirinya, maka ia adalah seorang munafik,
sekalipun ia sholat, berpuasa dan mengira bahwa ia seorang muslim, yaitu
jika berkata dusta, jika berjanji menyalahi dan jika dipercaya
berkhianat” (HR Bukhari dan Muslim).
“Ada empat perkara, barangsiapa yang
memiliki semuanya itu dalam dirinya, maka ia adalah seorang munafik,
sedangkan barangsiapa yang memiliki salah satu dari sifat-sifat itu di
dalam dirinya, maka ia memiliki salah satu kemunafikan, sehingga ia
meninggalkan sifat tersebut. Empat perkara itu adalah jika
berbicara dusta, jika berjanji menyalahi, jika menjanjikan sesuatu
bercidera dan jika bermusuhan berlaku curang” (HR Bukhari dan Muslim).
“Amat besarlah pengkhianatannya jika
engkau mengatakan suatu percakapan kepada saudaramu yang ia dapat
mempercayai kata-katamu itu, sedang engkau sendiri berdusta kepadanya
dalam kata-katamu tadi” (HR Bukhari).
“Saya berwasiat kepadamu agar tetap
bertakwa kepada Allah, benar dalam berkata-kata, menunaikan amanah,
menepati janji, menyedekahkan makanan dan merendahkan diri” (HR Abu Na’im).
8. Membalas setiap pesan
Jawablah pesan dari teman anda jika
mereka menanyakan sesuatu. Abaikan saja jika ada yang mengirimkan pesan
negative dan jangan terpancing serta membuang waktu anda
dengan menanggapi orang tersebut. Sama saja di dunia
nyata dengan dunia maya juga
dalam bersilaturahmi ke teman atau saudara, walau sekedar
bercakap-cakap, Islam sebagai agama yang sempurna mengajarkan adab
bertamu yaiu “mengucapkan salam”. Dengan mengucapkan salam berarti
anda mendoakan semoga tuan rumah memperoleh keberkahan dan keselamatan,
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat An-Nur ayat 27,
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat An-Nur ayat 27,
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta
izin dan memberi salam kepada penghuninya”.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Turmudzi dikisahkan bahwa Kaldah bin Hnbal disuruh Shafyan bin Umaiyah
untuk mengantarkan susu dan makanan kepada Rosulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang berada di atas lembah. Kaldah
langsung menemui Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa
mengucapkan salam dan minta izin. Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam lalu menyuruhnya keluar kembali dan mengucapkan,
“Assalamualaikum, apakah aku boleh masuk?”. Inilah ajaran Rosulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seharusnya dilakukan oleh setiap
muslim/muslimah.
Selanjutnya “meminta Idzin masuk” (Perhatikan Surat An-Nur ayat 27). Lalu, “bersikap tawadlu dalam majelis tuan
rumah” dimana sudah menjadi hal yang
lumrah bahwa siapapun yang menjadi tuan rumah tentu ia tidak ingin
melihat tamunya berlaku tidak sopan.
9. Hargai usaha orang lain.
Hargailah usaha orang lain yang membuat tulisan, kutipan, petunjuk, saran ataupun kritik yang membangun. Allah berfirman,
“Kami (Allah) mencatat apa-apa yang
telah mereka lakukan dahulu-dahulu dan apa-apa yang merupakan bekas dari
amalan-amalannya itu” (Yaa Siin ayat 12).
“Akan diberitahukanlah kepada manusia pada hari kiamat itu apa-apa saja amalan yang dilakukannya dahulu atau belakangan” (Al- Qiyamah ayat 13).
Rosulullah bersabda :
“Tinggalkanlah berbantah-bantahan itu
sebab sedikit kebaikannya. Tinggalkanlah berbantah- bantahan itu, sebab
sedikit kemanfaatannya. Berbantah-bantahan itu hanya
menimbulkan perseteruan saja antara sesama saudara” (HR Thabrani).
“Janganlah engkau berbantah-bantahan
dengan saudaramu, jangan pula bersendagurau dengannya (yang melampaui
batas) dan jangan sekali-kali engkau mengemukakan janji kepadanya akan
suatu perjanjian kemudian engkau tidak menepatinya” (HR Tirmidzi).
Marilah Manfaatkan Facebook untuk
Menyebarkan Kebaikan!!
“Ketika ku mohon pada Allah KEKUATAN,
Allah memberiku kesulitan agar aku kuat
Ketika ku mohon pada Allah KEBIJAKSANAAN,
Allah memberiku masalah agar kupecahkan
Ketika ku mohon pada Allah KESEJAHTERAAN,
Allah memberiku akal untuk berfikir
Ketika ku mohon pada Allah KEBERANIAN,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi”
Waffaqanallahu Jami’an Ilal Khair..
Sumber:
http://www.facebook.com/notes/muhammad-utsman-fitriadi/arti-wall-dinding-pada-facebook-antara-facebook-dan-yahudi/10150379811297702
No comments:
Post a Comment